Tujuan utama terapi realitas adalah membantu klient mengganti psikologi kontrol eksternal dengan teori pilihan sehingga mereka bias memiliki hubungan-hubungan yang sehat dan meningkatkankualitas kehidupan. Lebih spesifiknya, terapi realitas memiliki tujuan-tujuan berikut:
1. Terapi realitas berusaha menyampaikan kerangka kerja teori pilihan kepada klient untuk memahami perilakunya.
2. Pendekatam itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaranklien tentang perilaku memilihnya dan bagaimana dan bagaimana klien mengontrol dunianya melaluiperilaku itu.
3. Terapi realitas meningkatkan pemahaman klient tentang tanggung jawabnya untuk membuat pilihan-pilihan yang bekerja bagi mereka.
4. Klient di bantu untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan dasar akan kelamgsungan hidup, rasa ingin memiliki, kekuasaan,kebebasan, dan kesenangan.
5. Terapi realitas membantu klient untuk mempunyai gambar-gambar yang baik dalam dunia kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
6. Terapi realitas mengajari klient untuk mengevaluasi efektivitas perilaku totalnya mengingat apa yang diinginkannya dan memilih perilaku-perilaku yang berbeda yang dibutuhkan.
7. Terapi realitas membantu klient untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perilaku-perilaku tertentu yang akan membantunya memenuhi kebutuhannya sekarang dan masa yang akan datang tanpa menggagalkan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
8. Terapi realitas mengajari klient tentang cara menghindari dirinya dikontrol oleh perilaku orang lain bersifat mengontrol secara negative.
Proses Terapi
Kebanyakan klient memasuki terapi realitas dengan sukarela terlihat dalam terapi individual(Glasser,1999;Glasser&Wubbolding,1995). Glasser menghemat waktu dalam terapi dengan tiga cara utama. Pertama , ia tidak berkepanjangan menggali permasalahannya,karena maalahnya selalu hubungan saat ini yang kurang memuaskan . Kedua , karena masalahnya ada dimasa kini , tidakperlu melakukan penyelidikan panjang tentang masa lalu klient. Ketiga , ia memfokuskan padaapa yang dipilih untuk dilakukan klient sekarang karena satu-satunya orang yang dapat dikontrol klient adalah dirinya.
Wubbolding (2000;dilihat juga Glasser & Wubbolding,1995) telah memformulasikan proses terapi realitas menjadi sistem WDEP di mana setiap hurufnya merepresentasikan sebuah klaster keterampilan dan teknik untuk membantu klien membuat pilihan-pilihan yanglebih baik dalam hidupnya:
W Tanyakan kepada klien what they Want (apa yang diinginkan)
D Tanyakan kepada klien what they are Doing and the overall direction (apa yang dilakukan dan arah globalnya)
E Perintahkan klien untuk conduct a searching self-Evaluation (melakukan evaluasi diri yang cermat)
P Perintahkan klien untuk make Plans (membuat rencana)untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang lebih efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar